Rabu, 08 Maret 2017

TEORI KONSELING

A.    TEORI – TEORI KONSELING
1.      Teori Psikoanalisis
a.       Pengertian Teori Psikoanalisis
Teori Psikoanalisis merupakan teori kepribadian yang paling komprehensif yang mengemukakan tentang tiga pokok pembahasan yaitu struktur kepribadian, dinamika kepribadian, dan perkembangan kepribadian (Alwisol, 2004, p.15). Psikoanalisis sering juga disebut dengan Psikologi Dalam, karena pendekatan ini berpendapat bahwa segala tingkah laku manusia bersumber pada dorongan yang terletak jauh di dalam ketidaksadaran.
Corey (2009) mengatakan bahwa Psikoanalisis merupakan teori pertama yang muncul dalam psikologi khususnya yang berhubungan dengan gangguan kepribadian dan perilaku neurotik.
2.      Teori Analisis Transaksional
a.       Pengertian Analisis Transaksional
Teori Analisis Transaksional (transactional analysis)  merupakan teori yang dapat digunakan pada seting individual maupun kelompok. Teori ini melibatkan kontrak yang dikembangkan oleh konseli yang dengan jelas menyebuttkan tujuan dan arah dari proses terapi. Selain itu juga memfokuskan pada pengambilan keputusan di awal yang dilakukan oleh konseli untuk menekankan pada kapasitas konseli untuk membuat keputusan baru. Analisis transaksional menekankan pada aspek kognitif, rasional dan tingkah laku dari kepribadian.
Dengan demikian, analisis transaksional adalah metode yang digunakan untuk mempelajari interaksi antar individu dan pengaruh yang bersifat timbale balik yang merupakan gambaran kepribadian seseorang.
3.      Teori Behavioral
a.       Pengertian Behavioral
Behaviorisme adalah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John B. Watson pada tahun 1913 dan digerakkan oleh Burrhus Frederic Skinner. Sama halnya dengan psikoanalisa, behaviorisme juga merupakan aliran yang revosilusioner, kuat dan berpengaruh, serta memiliki akar sejarah yang cukup dalam. Sejumlah filsuf dan ilmuwan sebelum Watson dalam satu dan lain bentuk telah mengajukan gagasan – gagasan  megenai penekatan objektif dalam mempelajari manusia berdasarkan pandangan yang mekanistik dan materialistis, suatu pendekatan yang menjadi cirri utama dari behaviorisme.
Behaviorisme memandang bahwa ketika dilahirkan, manusia pada dasrnya tidak memiliki bakat apa- apa. Manusia akan berkembang berdasarkan stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitarnya.
4.      Teori Rational-Emotive Behavior Therapy
a.       Pengertian Rational-Emotive Behaviot Therapy (REBT)
Teori Rational-Emotive Behaviot Therapy (REBT) adalah teori behavior kognitif yang menekankan pada keterkaitan anatara perasaan, tingkah laku dan pikiran. Teori Rational-Emotive Behaviot Therapy (REBT) dikembangkan oleh Albert Ellis melalui beberapa tahapan. Pandangan dasar teori ini tentang manusia adalah bahwa individu memiliki tendensi untuk berpikir irasional yang salah satunya didapat melalui belajar social. Disamping itu, individu juga memiliki kapasitas untuk belajar kembali untuk berpikir rasional. Pendekatan ini bertujuan untuk mengajak individu untuk mengubah pikiran – pikiran irasionalnya ke pikiran yang rasional melalui teori GABCDE.
5.      Teori Realitas
a.       Pengertian Teori Ralitas
Teori realitas dikembangkan oleh William Glasser, seorang psikolog dari California. Ciri yang sangat khas dari teori ini adalah tidak terpaku pada kejadian – kejadian masa lalu, tetapi mendorong konseli untuk menghadapi realitas. Teori ini juga tidak member perhatian pada motif – motif bawah sadar sebagaimana pandangan kaum psikoanalisis. Akan tetai, lebbih menekankan pada pengubahan tingkah laku yang lebih bertanggung jawab dengan merencanakan dan melakukan tindakan – tindakan tersebut.










B.     KESIMPULAN        
Pada umumnya banyak teori – teori konseling yang muncul, dengan bimbingan konseling bisa mendorong pengembangan teori – teori baru. Munculnya teori – teori konseling dapat dikembangkan dari teori yang sudah ada. Untuk pemakaian teori tidak harus tergangutng kepada permasalahan yang dihadapi oleh klien, biasanya masalah yang sama bisa dipecahkan dengan teori pendekatan yang sesuai dengan kondisi di lingkungannya. Pemahaman tentang teori – teori konseling sangat penting untuk konselor, karena dapat memberikan landasan pemahaman tentang proses konseling.















DAFTAR PUSTAKA
http://menzour.blogspot.co.id/2016/11/makalah-teori-teori-konseling.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar